PHBS di tempat-tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat-tempat umum agar tahu, mau dan mapu untuk mempraktikan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat-tempat umum sehat.
| Home | P3M | Promkes | Imunisasi | Kegiatan PKM | Serba-Serbi | Gallery Photo | Link Banner | Download |
Senin, 18 Juli 2011
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) di SEKOLAH
PHBS disekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikan PHBS, dan berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
Indikator PHBS di sekolah
Indikator PHBS di sekolah
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) di INSTITUSI KESEHATAN
PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien, masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat.
Tujuan PHBS di institusi Kesehatan
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) di RUMAH TANGGA
Apa itu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)?
a. PHBS adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.
b. PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bias ratusan. Misalnya tentang gizi: makan beraneka ragam makanan, minum tablet darah, mengkonsumsi Garam beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya , membersihkan lingkungan.
c. Setiap rumah tangga dianjurkan untuk melaksanakan semua perilaku kesehatan.
Sabtu, 16 Juli 2011
Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL)
Kementerian Kesehatan menargetkan pada tahun 2014 seluruh desa dan kelurahan mencapai 100 persen UCI [Universal Child /mmunteaftori) atau 90 persen dari seluruh bayi di desa/kelurahan tersebut memperoleh imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG, Hepatitis B. DPT-HB. Polio dan campak.
Imunisasi memberikan konstribusi besar dalam meningkatkan Human Development Index terkait dengan angka umur harapan hidup karena dapat menghindari kematian yang tidak diinginkan. Keberhasilan upaya imunisasi akan dapat meningkatkan kualitas anak bangsa sebagai penerus perjuangan dimasa mendatang. "Imunisasi terbukti sangat cost effective."jelas Menkes.Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia nol hingga 11 bulan) untuk memberikan kekebalandari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi ana-anak mudah terserang berbagai penyakit, kecacatan dan kematian.
Imunisasi adalah upaya memberikan kekebalan aktif kepada seseorang dengan cara memberikan vaksin. dengan imunisasi, seseorang akan memiliki kekebalan terhadap penyakit. sebaliknya, bila tidak, akan mudah terkena penyakit infeksi berbahaya.
vaksin adalah produk biologis yang berasal dari virus, atau bakteri penyakit yang telah dilemahkan/dimatikan atau rekombinan, yang digunakan untuk menangkal penyakit. kehadiran vaksin dalam tubuh manusia akan mendorong reaksi perlawanan terhadap virus atau bakteri dari penyakit yang bersangkutan.
pada dasarnya semua orang perlu diimunisasi, terutama orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit, seperti: bayi, anak usia balita, anak sekolah, wanita hamil, wanita usia subur (WUS). ada 2 cara melakukan imunisasi yaitu, oral dan penyuntikan.
pemberian imunisasi yang terbaik adalah pemberian yang tepat jadual. bila tidak, perlindungan terhadap penyakit yang ingin ditangkal, menjadi tidak optimal.boleh ditunda, bila kondisi anak sedang sakit. bila anak sudah sehat segera lengkapi imunisasinya.
nah, kelima jenis imunisasi yang harus diperoleh anak, yaitu:
Imunisasi memberikan konstribusi besar dalam meningkatkan Human Development Index terkait dengan angka umur harapan hidup karena dapat menghindari kematian yang tidak diinginkan. Keberhasilan upaya imunisasi akan dapat meningkatkan kualitas anak bangsa sebagai penerus perjuangan dimasa mendatang. "Imunisasi terbukti sangat cost effective."jelas Menkes.Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia nol hingga 11 bulan) untuk memberikan kekebalandari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi ana-anak mudah terserang berbagai penyakit, kecacatan dan kematian.
Imunisasi adalah upaya memberikan kekebalan aktif kepada seseorang dengan cara memberikan vaksin. dengan imunisasi, seseorang akan memiliki kekebalan terhadap penyakit. sebaliknya, bila tidak, akan mudah terkena penyakit infeksi berbahaya.
vaksin adalah produk biologis yang berasal dari virus, atau bakteri penyakit yang telah dilemahkan/dimatikan atau rekombinan, yang digunakan untuk menangkal penyakit. kehadiran vaksin dalam tubuh manusia akan mendorong reaksi perlawanan terhadap virus atau bakteri dari penyakit yang bersangkutan.
pada dasarnya semua orang perlu diimunisasi, terutama orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit, seperti: bayi, anak usia balita, anak sekolah, wanita hamil, wanita usia subur (WUS). ada 2 cara melakukan imunisasi yaitu, oral dan penyuntikan.
pemberian imunisasi yang terbaik adalah pemberian yang tepat jadual. bila tidak, perlindungan terhadap penyakit yang ingin ditangkal, menjadi tidak optimal.boleh ditunda, bila kondisi anak sedang sakit. bila anak sudah sehat segera lengkapi imunisasinya.
nah, kelima jenis imunisasi yang harus diperoleh anak, yaitu:
Selasa, 12 Juli 2011
Photo Kegiatan Sosialisasi Jampersal
Kegiatan Sosialisasi Jampersal Tahun 2011 di Puskesmas Perawatan Rimbo Bujang IX
Pada tanggal 6 Juli 2011
Bertempat Aula Kantor Camat Rimbo Ulu Kabupaten Tebo.
Nara Sumber :
Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Tebo
Peserta :
Kades, Sekdes, Kadus, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan Kader Posyandu
dalam Kecamatan Rimbo Ulu
JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL)
I. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatnya akses terhadap pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka menurunkan AKI dan AKB melalui jaminan pembiayaan untuk pelayanan persalinan.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatnya cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, dan pelayanan nifas ibu oleh tenaga kesehatan.
2) Meningkatnya cakupan pelayanan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan
3) Meningkatnya cakupan pelayanan KB pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.
4) Meningkatnya cakupan penanganan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan.
5) Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif, transparan, dan akuntabel.
II. Sasaran
Sasaran yang dijamin oleh Jaminan Persalinan adalah:
a. Ibu hamil
b. Ibu bersalin
c. Ibu nifas ( sampai 42 hari pasca melahirkan)
d. Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)
Langganan:
Postingan (Atom)